GEMPA SUSULAN


Kalian pasti mengira kalau ini adalah gambar murid-murid yang sedang istirahat mau ke kantin ato murid-murid yang bersiap-siap mau pulang karena pelajaran telah usai, tentu saja jawaban kalian salah besar, ini adalah suasana sekolahku pasca gempa susulan yang berkekuatan 3,5 SR, gilaa awalnya aku kira itu gempa bohongan, ternyata beneran,.. gini ni ceritanya

Waktu itu aku lagi pelajaran matematika, aku yang duduk di sebelah gunggus, depanku Utty, belakangku Silvia,.. kan biasa tu anak-anak kelas satu di atas selalu alay, pukul-pukul bangku lari-larian sampe kelas bawah tu merasakan getaran, nah tapi ini beda, ga seperti biasanya, mereka itu teriak dan seperti berhamburan keluar, trus aku ngelihatin keluar, ternyata ga Cuma kelas atas, tapi juga kelas bawah pada berhamburan, temenku tiba-tiba teriak sekenceng-kencengnya (kejadian ini cepet banget), semua temen-temen sekelasku juga pada lompat berhamburan keluar kelas, terutama guruku yang larinya melebihi kecepatan atlet lari 200 meter, saat semua sambrag lari-larian, waktu itu aku, utty, gunggus, dan silvia sempat berdiam diri sejenak dan bertatap-tatapan satu sama lain, aku juga berpikir kayanya ga ada gempa deh, aku yang duduk di depan silvia aja gempanya ga terasa, seharusnya bisa lebih besar dong (Plaaak), setelah acara tatap-tatapan itu selesai barulah kita ikut berlarian, aku, gunggus dan Indra  berada pada urutan bontot sepak terjang perlombaan lari tunggang langgang itu, tiba-tiba Indra berhenti, aku dan gunggus juga ikut berhenti,  aku kira kakinya nyangkut, tapi ternyata dia berhenti untuk memastikan apakah benar terjadi gempa atau tidak? Dia berkata “gak, gak ada gempa kok” … lalu aku melanjutkan lariku lagi, sampe di luar  aku berhenti lagi (sumpah daritadi lariku ngandet-ngandet)  karena melihat ada dompet dan kaca mata yang terjatuh, isi dompetnya lumayan, aku lihat KTPnya, ternyata punya teman sekelasku. Yah karena aku gadis baik-baik aku kembalikan seutuhnya

Kemudian balik ke pascagempa, aku ngerasa ini konyol abis, aku menertawai kegoblokan ini, aku melihat ekspresi mereka semua saat gempa terjadi, Aku melihat guru matematikaku yang berlari bak kilat menyambar dan pengakuannya adalah “tadi soalnya Ibu ditarik” tapi kata temanku, “ah  masa? Perasaan aku didorong dorong sama dia deh” wkwkwk, aku juga sempet melihat ekspresi guru lainnya, maaf ya pak bu, sumpah itu lucu abis, akhirnya dengan kejadian ini, kami dipulangkan, aseek, aku yakin kalian semua juga punya cerita masing-masing tentang gempa ini.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Brutally Brand New Cinintya

Bagaimana Aku bisa sampai Kanada?

GEMPA membuat GEMPAR